8 Tanda Gigi Berlubang yang Tidak Boleh Diabaikan

Gigi Berlubang

Gigi berlubang adalah salah satu masalah kesehatan mulut yang paling umum, namun sering dianggap sepele. Jika tidak di tangani sejak dini, kerusakan ini bisa menyebabkan nyeri hebat, infeksi, hingga kerusakan permanen yang memerlukan perawatan kompleks seperti pencabutan atau perawatan saluran akar.

Masalah ini muncul akibat enamel gigi yang terkikis karena plak, sisa makanan, atau bakteri. Tanda awalnya kadang sulit di kenali, terutama bagi mereka yang jarang memeriksa kondisi mulut secara rutin. Oleh karena itu, mengetahui gejala awal gigi berlubang sangat penting agar perawatan bisa di lakukan lebih cepat dan mencegah komplikasi.

Selain itu, mendeteksi gigi berlubang sejak awal juga bisa menghemat biaya perawatan. Semakin cepat perawatan di lakukan, semakin kecil risiko kerusakan yang parah dan mahal.

1. Nyeri Mendadak dan Tajam

Salah satu indikasi utama kerusakan gigi adalah nyeri tiba-tiba, terutama saat makan atau minum sesuatu yang manis, panas, atau dingin.

Rasa sakit ini muncul karena saraf gigi mulai terekspos akibat enamel yang mulai rusak. Pada tahap awal, rasa nyeri mungkin ringan, tapi jika di biarkan bisa meningkat dan mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk tidur dan konsentrasi.

Tips: Jangan menunggu rasa sakit semakin parah, segera konsultasikan ke dokter gigi untuk penanganan awal.

Selain nyeri mendadak, beberapa orang mungkin mengalami rasa ngilu ringan yang muncul dan hilang. Sensasi ini biasanya menandakan enamel sudah mulai menipis dan bakteri mulai menembus lapisan gigi.

2. Munculnya Lubang atau Retakan

Permukaan gigi yang rusak sering terlihat sebagai lubang kecil atau retakan. Lubang ini kadang lebih terasa daripada terlihat, terutama di tahap awal.

Jika di biarkan, area ini akan semakin membesar dan merusak gigi di sekitarnya, sehingga perawatan menjadi lebih kompleks. Lubang yang sudah terlihat jelas biasanya memerlukan penambalan atau perawatan lebih lanjut.

Tips: Periksa gigi secara rutin minimal enam bulan sekali agar kerusakan bisa terdeteksi lebih awal.

Selain itu, retakan kecil pada gigi juga bisa menjadi jalan masuk bakteri, sehingga meski belum ada lubang besar, risiko infeksi tetap tinggi.

3. Sensitivitas terhadap Suhu

Gigi yang bermasalah biasanya lebih sensitif terhadap makanan atau minuman panas dan dingin. Sensasi nyeri muncul karena lapisan dentin mulai terbuka, sehingga saraf lebih mudah terstimulasi.

Tips: Catat jenis makanan atau minuman yang memicu nyeri, ini membantu dokter menentukan lokasi kerusakan dengan tepat.

Sensitivitas ini sering muncul saat mengonsumsi minuman es, kopi panas, atau makanan manis. Jika tidak di tangani, nyeri bisa terjadi bahkan saat menyikat gigi atau mengunyah makanan lunak.

Baca Juga: 7 Makanan Penyebab Gigi Berlubang yang Harus Kamu Kurangi Sebelum Terlambat

4. Perubahan Warna Gigi

Gigi sehat biasanya berwarna putih atau sedikit kekuningan alami. Namun, perubahan warna seperti noda coklat, hitam, atau putih kusam bisa menjadi tanda enamel mulai terkikis.

Tips: Jangan hanya mengandalkan rasa nyeri, perhatikan juga perubahan warna gigi secara berkala sebagai deteksi dini gigi berlubang.

Warna yang gelap pada gigi biasanya menunjukkan plak atau karies yang sudah menembus lapisan enamel. Perubahan warna yang tidak di obati bisa berkembang menjadi lubang lebih besar.

5. Bau Mulut Tak Sedap

Bau mulut yang persisten meskipun sudah menyikat gigi bisa menjadi indikator adanya lubang pada gigi.

Sisa makanan yang tertinggal di gigi yang rusak menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, sehingga mulut terasa tidak segar. Bau ini sering lebih terasa pada pagi hari atau setelah makan.

Tips: Gunakan benang gigi dan obat kumur antiseptik, namun tetap periksakan ke dokter gigi jika bau mulut terus muncul.

Bau mulut yang tidak hilang juga bisa menjadi tanda awal infeksi. Mengabaikannya bisa menyebabkan masalah gusi atau infeksi lebih parah.

6. Rasa Pahit atau Aneh di Mulut

Selain bau, rasa pahit atau aneh bisa muncul akibat bakteri dan sisa makanan yang menumpuk di gigi yang bermasalah. Kondisi ini sering diabaikan, padahal menjadi tanda awal infeksi ringan.

Tips: Segera periksakan gigi jika rasa pahit muncul terus-menerus, terutama setelah makan atau minum.

Rasa pahit ini sering terjadi saat sisa makanan di lubang gigi membusuk. Jika tidak diatasi, infeksi bisa menyebar ke gusi atau bahkan jaringan lain di mulut.

7. Pembengkakan atau Peradangan Gusi

Lubang gigi yang di biarkan dapat menimbulkan pembengkakan pada gusi di sekitarnya. Gusi bisa memerah, nyeri saat di sentuh, atau bahkan berdarah saat menyikat gigi.

Pembengkakan menandakan infeksi mulai menyebar, sehingga perlu penanganan segera agar tidak berkembang menjadi abses gigi.

Tips: Jangan menunda perawatan ketika gusi mulai membengkak karena infeksi bisa menyebar.

Selain nyeri dan pembengkakan, beberapa orang juga mengalami demam ringan sebagai respons tubuh terhadap infeksi bakteri di mulut.

8. Nyeri Saat Mengunyah

Gigi yang rusak biasanya menimbulkan nyeri saat mengunyah atau menekan area tertentu. Hal ini menandakan lubang sudah mencapai lapisan dentin atau saraf gigi.

Kondisi ini sangat mengganggu aktivitas makan, sehingga tindakan profesional segera di perlukan, seperti penambalan atau perawatan saluran akar.

Tips: Catat gigi mana yang terasa sakit dan informasikan ke dokter gigi untuk perawatan yang tepat.

Nyeri saat mengunyah biasanya lebih terasa pada makanan keras atau renyah, menandakan gigi mulai kehilangan kekuatannya akibat kerusakan.